Hubungan intervensi gizi spesifik dalam program gerakan 1000 HPK terhadap kejadian stunting pada baduta di wilayah kerja Puskesmas Jatiluhur Purwakarta
Abstract
Latar Belakang: Stunting merupakan gambaran kurangnya status gizi yang bersifat kronik pada masa pertumbuhan dan perkembangan sejak awal kehidupan. Prevalensi stunting di Indonesia tahun 2018 sebesar 30,8%, sedangkan di Puskesmas Jatiluhur prevalensi stunting tahun 2018 sebesar 9,4%. Tujuan: Mengetahui hubungan antara intervensi gizi spesifik dalam program gerakan 1000 HPK terhadap kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Jatiluhur Purwakarta. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dengan pendekatan observasional (pengamatan) dan wawancara. Sampel penelitian ini yaitu 82 baduta usia 6–23 bulan. Uji statistik menggunakan uji Chi Square. Hasil: Hasil penelitian ini diperoleh baduta dengan jenis kelamin laki-laki (61%) dan perempuan (39%). Terdapat baduta stunting (46,3%), baduta yang diberikan ASI eksklusif (37,8%), baduta yang mendapatkan MP ASI tepat (41,5%), baduta yang menonsumsi kapsul vitamin A (72%), dan baduta yang lengkap imunisasi dasar (43,9%). Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kejadian stunting dengan riwayat ASI eksklusif (p=0,002), ketepatan MP ASI (p=0,001), konsumsi kapsul vitamin A (p=0,001), dan kelengkapan imunisasi dasar (p=0,001). Kesimpulan: Ada hubungan antara intervensi gizi spesifik dalam program 1000 HPK dengan kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Jatiluhur Purwakarta.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Cahyana SA. Status gizi pada baduta di Puskesmas Sangkrah Kota Surakarta [Skripsi]. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta; 2018.
Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi RI. Buku saku desa dalam penanganan stunting. Jakarta: Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia; 2017. 42 p.
Kementerian Kesehatan RI. Hasil riset kesehatan dasar tahun 2018. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. 2018;53(9):1689–99.
Kementerian Kesehatan RI. Hasil pemantauan status gizi (PSG) balita tahun 2017. Jakarta: Direktorat Gizi Masyarakat Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan; 2018. 1–150 p.
Kementerian Kesehatan RI. Laporan hasil pemantauan status gizi (PSG) tahun 2016. Jakarta: Direktorat Gizi Masyarakat Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan; 2017.
Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat. Kerangka kebijakan gerakan nasional percepatan perbaikan gizi dalam rangka seribu hari pertama kehidupan (Gerakan 1000 HPK). Jakarta: Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat; 2013. 71 p.
Pengan J, Kawengian S, Rombot D V, Keshetana F, Sam M, Manado R. Hubungan antara riwayat pemberian ASI ekslusif dengan kejadian stunting pada anak usia 12-36 bulan di wilayah kerja Puskesmas Luwuk Kecamatan Luwuk Selatan Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah [Skripsi]. Manado: Fakultas Kesehatan Masyarakat Sam Ratulangi Manado; 2015.8 p.
Handayani S, Kapota WN, Oktavianto E. Hubungan status ASI eksklusif dengan kejadian stunting pada batita usia 24-36 bulan di Desa Watugajah Kabupaten Gunungkidul. J Med Respati. 2019;14(4):287.
Permadi MR, Hanim D, Kusnandar K, Indarto D. Risiko inisiasi menyusu dini dan praktek ASI eksklusif terhadap kejadian stunting pada anak 6-24 bulan (Early breastfeeding initiation and exclusive breastfeeding as risk factors of stunting children 6-24 months-old). J Nutr Food Res. 2017;39(1).
Fitri L, Ernita. Hubungan pemberian ASI eksklusif dan MP ASI dini dengan kejadian stunting pada balita. J Ilmu Kebidanan. 2019;8(1):19–24.
Khasanah DP, Hadi H, Paramashanti BA. Waktu pemberian makanan pendamping ASI (MP ASI) berhubungan dengan kejadian stunting anak usia 6-23 bulan di Kecamatan Sedayu. Indones J Nutr Diet. 2016;4(2):105.
Muliah N, Wardoyo AS, Mahmudiono T. Hubungan frekuensi penimbangan, penggunaan garam beryodium, dan pemberian vitamin A dengan kejadian underweight pada balita di Provinsi Jawa Timur. Media Gizi Indones. 2018;12(1):40.
Taufiqurrahman, Hadi H, Julia M, Herman S. Defisiensi vitamin A dan zinc sebagai faktor risiko terjadinya stunting pada balita di NTB. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.2009;xix.
Kementerian Kesehatan RI. Pedoman perencanaan program gerakan nasional percepatan perbaikan gizi dalam rangka 1000 HPK. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia;2013.10– 17p.
Kaunang MC, Rompas S, Bataha Y. Hubungan pemberian imunisasi dasar dengan tumbuh kembang bayi di Puskesmas Kembes Kecamatan Tombulu Kabupaten Minahasa. e-journal Keperawatan (e-Kp). 2016;4(1):1–8.
DOI: https://doi.org/10.35842/ilgi.v5i1.212
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Ilmu Gizi Indonesia
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
lmu Gizi Indonesia indexed and listed by:
Ilmu Gizi Indonesia ISSN 2580-491X (Media Cetak) dan ISSN 2598-7844 (Media Online)
Adress:
Ilmu Gizi Indonesia
Jalan Raya Tajem KM 1.5 Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta 55281
Telp. (0274) 4437888
Fax. (0274) 4437999
email: ilgi@respati.ac.id/ redaksiilgi@gmail.com