Tinggi badan orang tua, pola asuh dan kejadian diare sebagai faktor risiko kejadian stunting pada balita di kabupaten Bondowoso

Siti Nadiah Nurul Fadilah, Farida Wahyu Ningtyias, Sulistiyani Sulistiyani

Abstract


Latar Belakang: Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada balita sehingga balita menjadi pendek dan tidak sesuai dengan usianya. Stunting disebabkan oleh multifaktor, antara lain faktor genetik, pola asuh, serta perilaku hidup bersih dan sehat. Perilaku hidup bersih dan sehat pada balita memiliki hubungan dengan penyakit infeksi, terutama diare. Balita bergantung pada ibu yang berperan dalam pengasuhan dan perawatan. Salah satu faktor genetik yang mempengaruhi kejadian stunting balita adalah tinggi badan orang tua. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan tinggi badan orang tua, pola asuh praktik pemberian makan, rangsangan psikososial, dan perawatan kesehatan, serta kejadian diare sebagai faktor risiko stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Ijen Kabupaten Bondowoso. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Subjek penelitian ini adalah 76 balita berusia 24-59 bulan beserta orang tua sesuai kriteria inklusi dan eksklusi dengan teknik cluster sampling. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Ijen, Kabupaten Bondowoso pada Agustus 2019. Data dikumpulkan dengan alat bantu berupa kuesioner dan microtoice. Analisis data menggunakan uji Chi Square dengan derajat kemaknaan 95% (p<0,05). Hasil: Tidak ada hubungan antara tinggi badan orang tua, pola asuh rangsangan psikososial, dan kejadian diare dengan kejadian stunting pada balita (p>0,05). Ada hubungan antara pola asuh praktik pemberian makan dan perawatan kesehatan dengan kejadian stunting pada balita (p<0,05). Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara pola asuh praktik pemberian makan dan perawatan kesehatan dengan kejadian stunting pada balita berusia 24-59 bulan.

Keywords


stunting; tinggi badan; pola asuh; praktik pemberian makan; perawatan kesehatan; diare

Full Text:

PDF

References


Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). Kabupaten/kota prioritas untuk intervensi anak kerdil. Jakarta: Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan;2017.

Al-Rahmad AH, Miko A, Hadi A. Kajian stunting pada anak balita ditinjau dari pemberian ASI eksklusif, MP-ASI, status imunisasi dan karakteristik keluarga di Banda Aceh. Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes. 2013;6(2):169˗184.

Lestari W, Margawati A, Rahfiludin Z. Faktor risiko stunting pada anak umur 6˗24 bulan di Kecamatan Penanggalan Kota Subulussalam Provinsi Aceh. Jurnal Gizi Indonesia. 2014; 3 (1): 37˗45.

Amin NA, Julia M. Faktor sosiodemografi dan tinggi badan orang tua serta hubungannya dengan kejadian stunting pada balita usia 6˗23 bulan. Jurnal Gizidan Dietetik Indonesia. 2014; 2 (3): 170˗177.

Paudel R, Pradhan B, Wagle RR, Pahari DP, Onta SR. Risk factors for stunting among children: A community based case control study in Nepal. Kathmandu University Medical Journal. 2012; 39 (3):18˗24.

Kementerian Kesehatan RI. Penurunan stunting jadi fokus pemerintah [internet].Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2018a. [diakses pada 01 November 2018].dari http://www.depkes.go.id/article/print/18050800004/penurunan-stuntingjadi-fokus-pemerintah. html.

Kementerian Kesehatan RI. Laporan nasional RISKESDAS 2018. Jakarta:Kemenkes RI; 2018b.

Dinkes Bondowoso. Data hasil bulan timbang TB/U bulan Februari 2019.Bondowoso: Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso; 2019.

Rifai R, Wahab A, Prabandari YS.Kebiasaan cuci tangan ibu dan kejadian diare anak: Studi di Kartanegara. BKM Journal of Community Medicine and Public Health. 2016; 32 (11): 409˗414.

Kementerian Kesehatan RI. Situasi dan analisis ASI eksklusif. Jakarta: KemenkesRI; 2014.

Negara AJ, Sukriyadi, Yusuf. Pengaruh perilaku hidup bersih dan sehat terhadap kejadian penyakit diare di SDN 003 Kabupaten Polewali Mandar. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis. 2014; 4 (1):21˗28.

Grafika D, Sabilu Y, Munandar S. Faktor risiko kurangnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) tatanan rumah tangga terhadap kejadian diare pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Benu˗Benua Kota Kendari tahun 2017. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat.2017;2 (7): 1˗10.

Ngaisyah D, Septriana. Hubungan tinggi badan orang tua dengan kejadian stunting.Jurnal Ilmu Kebidanan. 2016; 3(1): 49 57.

Hapsari W. Hubungan pendapatan keluarga, pengetahuan ibu tentang gizi,tinggi badan orang tua, dan tingkat pendidikan ayah dengan kejadian stunting pada anak umur 12˗59 bulan [skripsi].Surakarta: Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Muhammadiyah Surakarta; 2018.

Adriani M, Wirjatmadi B. Gizi dan kesehatan balita: peranan mikro zinc pada pertumbuhan balita. Jakarta: Kencana Prenada Media Group; 2014.

Loya RRP, Nuryanto. Pola asuh pemberian makan pada balita stunting usia 6-12 bulan di Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur. Journal of Nutrition College. 2017; 6 (1): 83˗95.

Hidayat A. Pengantar ilmu kesehatan anak untuk pendidikan kebidanan. Jakarta: Salemba Medika; 2008.

Pratiwi TD, Masrul, Yerizel E. Hubungan pola asuh ibu dengan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Belimbing Kota Padang. Jurnal Kesehatan Andalas.2016;5 (3): 661˗665.

Kurnia W, Ibrahim IA, Damayanti DS. Hubungan asupan zat gizi dan penyakit infeksi dengan kejadian stunting anak usia 24˗59 bulan di Posyandu Asoka II Kelurahan Barombong Kecamatan Tamalate Kota Makassar. Media Gizi Pangan. 2016; 18 (2): 70˗77.

Subagyo B, Santoso NB. Diare akut. Buku Ajar: Gastroenterologi˗Hepatologi.Jakarta: IDAI; 2012.




DOI: https://doi.org/10.35842/ilgi.v4i1.148

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2020 Ilmu Gizi Indonesia

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

lmu Gizi Indonesia indexed and listed by: 

Google Scholar Google Scholar    

         

Ilmu Gizi Indonesia ISSN  2580-491X   (Media Cetak) dan ISSN  2598-7844   (Media Online)

Adress: 

Ilmu Gizi Indonesia

Jalan Raya Tajem KM 1.5 Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta 55281

Telp. (0274) 4437888

Fax. (0274) 4437999

email: ilgi@respati.ac.id/ redaksiilgi@gmail.com

Web
Analytics Made Easy - StatCounter View My Stats ILGI