Skor aktivitas prebiotik growol (makanan fermentasi tradisional dari singkong) terhadap Lactobacillus sp. dan Escherichia coli

Puspita Mardika Sari, Desty Ervira Puspaningtyas

Abstract


Latar Belakang: Growol adalah makanan fermentasi tradisional dari singkong. Proses fermentasi diduga mampu memperbaiki karakteristik fisik tepung, meningkatkan kadar serat pangan dan kadar pati resisten. Namun demikian, potensi prebiotik dari growol terhadap perubahan bakteri saluran cerna secara in vitro belum pernah dipelajari. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi prebiotik growol terhadap bakteri saluran cerna (Lactobacillus sp. dan Escherichia coli). Metode: Bahan yang digunakan adalah tepung growol sebagai produk fermentasi, tepung singkong sebagai kontrol bahan baku, glukosa sebagai kontrol substrat pada medium mikrobiologis, serta FOS dan dekstrin sebagai kontrol positif prebiotik komersial. Growol dibuat melalui fermentasi spontan yang selanjutnya dikeringkan dan digiling hingga berukuran 60 mesh menjadi tepung growol. Pengujian in vitro dilakukan pada Lactobacillus sp. dan Escherichia coli dengan menambahkan 1% (v/v) kultur ke dalam basal MRS dan basal Nutrient Broth. Pertumbuhan bakteri diukur pada jam 0, 24 dan 48 dengan metode plate count. Skor aktivitas prebiotik dihitung berdasarkan persamaan Huebner, selanjutnya data diolah dengan uji Kruskal Wallis. Hasil: Tidak terdapat perbedaan skor aktivitas prebiotik yang signifkan baik pada jam 24 (p=0,193) maupun jam 48 (p=0,244). Namun demikian semua sampel menunjukkan skor aktivitas prebiotik positif dengan nilai skor tertinggi pada jam ke 24 adalah dextrin (0,46) diikuti FOS (0,07), growol (0,04), dan singkong (0,02). Skor tertinggi pada jam ke-48 adalah FOS (8,56) diikuti growol (1,06), dekstrin (0,61), dan singkong (0,70). Kesimpulan: Singkong maupun growol berpotensi untuk dikembangkan sebagai bahan pangan sumber prebiotik. Namun demikian, penelitian lebih lanjut terutama secara in vivo diperlukan untuk mengkaji lebih lanjut mengenai potensi prebiotik growol.

Keywords


singkong; growol; prebiotik; Lactobacillus sp.; Escherichia coli

Full Text:

PDF

References


Sari PM, Puspaningtyas DE, Kusuma RJ. Dietary fiber and carbohydrate contents of gathotan and gathot as functional food for people with diabetes mellitus. Indonesia Jurnal of Nutrition and Dietetics. 2017;5(2):88-89.

Masniah Y. Potensi ubi kayu sebagai pangan fungsional. NTT: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) – NTT; 2013.

Lestari LA. Potensi probiotik lokal sebagai makanan fungsional pencegah diare [Internet]. 2012 [diakses tanggal 1 Oktober 2018]. Dari http://gizikesehatan.ugm.ac.id/article/Potensi-ProbiotikLokal-Sebagai-Makanan-Fungsional.html.

Kanetro B, Luwihana S. Komposisi proksimat dan kandungan bakteri asam laktat oyek terbaik dari perlakuan penambahan kacang tunggak (Vigna unguiculata) berdasarkan tingkat kesukaannya. AGRITECH. 2015;35(3).

Yogeswara A, Utami T, Rahayu ES. Resistance of lactic acid bacteria isolated from Indonesian fermented foods in simulated gastric juice and bile solution. Jurnal Virgin. 2015;1(2):134-141.

Putri WDR, Haryadi, Marseno DW, Cahyanto MN. Isolasi dan karakterisasi bakteri asam laktat amilolitik selama fermentasi growol, makanan tradisional Indonesia. Jurnal Teknologi Pertanian. 2012;13(1):52-60.

Nurmalinda, Periadnadi, Nurmiati. Isolasi dan karakterisasi parsial bakteri indigenous pemfermentasi dari buah durian (Durio zibethinus Murr.). Jurnal Biologi Universitas Andalas. 2013;2(1):8-13.

Suharni TT. Pembentukan asam-asam organik oleh bakteri yang berperan pada suatu produk ketela pohon yang difermentasikan [Laporan Penelitian]. Yogyakarta: Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada; 1984.

Astriani. Karakterisasi gatot terfermentasi oleh isolat indigenus gatot singkong (Rhizopus oligosporus) dan (Lactobacillus manihotivorans) [Skripsi]. Jember: Universitas Jember; 2015.

Festi D, Ramona S, Leonardo HE, Giovanni M, Martina T, Antonio C. Gut Microbia and Metabolic Syndrome. World J Gastroenterol. 2014; 20(43):16079-16094.

Neyrinck AM, Possemiers S, Druart C, Van de Wiele T, De Backer F, et al. Prebiotic effects of wheat arabinoxylan related to the increase in Bifdobacteria, Roseburia and Bacteroides/Prevotella in diet-induced obese mice”. PLoS One. 2011; 6: e20944.

Parnell JA, Reimer RA. Prebiotic fibres dose-dependently increase satiety hormones and alter bacteroidetes and firmicutes in lean and obese JCR: LA-cp rats. Br J Nutr. 2012;107:601-613.

Huebner J, Wehlin RL, dan Hutkins RW. Functiontal activity of commercial prebiotics. International Dairy Journal. 2007;17:770-775.

Lestari LA, Soesatyo MHNE, Iravati S, dan Harmayani, E. Characterization of bestak sweet potato (Ipomoea batatas)

variety from Indonesian origin as prebiotic. International Food Research Journal. 2013;20(5):2241-2245.

Oktaviana, Ratna S dan Lucia TP. Pengaruh substitusi puree gatot instan terhadap sifat organoleptik roti manis. E-journal Boga. 2014;03(03):141-150.

Harmayani E, Utami T, Purwandani L. Potensi tepung serat bengkuang (Pachyrhizus erosus) sebagai prebiotik pada Bifdobacterium longum dan Lactobacillus acidophilus. Prosiding Seminar Nasional Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia. Peran Teknologi dalam Pengembangan Pangan yang Aman, Bermutu dan Terjangkau bagi Masyarakat; 15-17 September 2011;Manado, Sulawesi Utara, Indonesia.




DOI: https://doi.org/10.35842/ilgi.v2i2.89

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2019 Ilmu Gizi Indonesia

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

lmu Gizi Indonesia indexed and listed by: 

Google Scholar Google Scholar    

         

Ilmu Gizi Indonesia ISSN  2580-491X   (Media Cetak) dan ISSN  2598-7844   (Media Online)

Adress: 

Ilmu Gizi Indonesia

Jalan Raya Tajem KM 1.5 Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta 55281

Telp. (0274) 4437888

Fax. (0274) 4437999

email: ilgi@respati.ac.id/ redaksiilgi@gmail.com

Web
Analytics Made Easy - StatCounter View My Stats ILGI