Asupan protein dan somatotype pada atlet pencak silat di Pembinaan Atlet Berbakat Yogyakarta

Yeni Agustin, Eka Novita Indra, Yuni Afriani

Abstract


Latar belakang: Pencak silat sebagai aktivitas jasmani merupakan salah satu cabang olahraga yang populer dan berkembang pesat di Indonesia. Kombinasi latihan yang intensif dan asupan gizi yang tepat dapat membentuk morfologi tubuh atlet menjadi lebih baik. Atlet dengan struktur antropometri atau somatotype dan komposisi tubuh yang sesuai dengan cabang olahraganya cenderung menunjukkan perfoma olahraga yang lebih baik. Pengaturan diet yang tepat dapat meningkatkan performa atlet. Asupan protein yang cukup dapat menunjang performa atlet. Tujuan: Mengetahui gambaran asupan protein dan somatotype pada atlet pencak silat di Pembinaan Atlet Berbakat (PAB) Yogyakarta. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan rancangan penelitian cross-sectional. Subjek pada penelitian ini adalah seluruh atlet pencak silat yang terdaftar dan aktif di PAB Yogyakarta yang berjumlah 40 orang. Instrumen penelitian yang digunakan adalah timbangan, microtoice, skinfold caliper, spreading caliper, pita LILA, form recall 3x24 jam, dan informed consent. Data dianalisis menggunakan software statistik secara deskriptif. Hasil: Rata-rata asupan protein pada atlet pencak silat di PAB Yogyakarta adalah 92,89±30,30. Sebanyak 16 orang (40%) kategori kurang, 16 orang (40%) kategori baik dan sebanyak 8 orang (20 %) kategori lebih. Berdasarkan hasil pengukuran somatotype, sebanyak 2 orang (5%) kategori central, 14 orang (35%) kategori balance-ectomorph, 7 orang (17.5%) kategori endomorphic ectomorph, 15 orang (37.5%) kategori ectomorphic endomorph dan 2 orang (5%) kategori mesomorph. Kesimpulan: Sebagian besar atlet pencak silat di PAB Yogyakarta memiliki asupan protein yang belum sesuai dengan kebutuhan. Somatotype atlet sebagian besar memiliki kategori ectomorphic endomorph


Keywords


Asupan Protein; Somatotype; Atlet; Pencak Silat

References


Hariono, A. Metode Melatih Fisik Pencak Silat. Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Universitas Negeri Yogyakarta. 2006; 25-42.

Antaranews.com. Indonesia loloskan 10 atlet pencak silat ke final Kejuaraan Dunia 2017; 2016 [cited 2017 Nov 3] Available from http://www.antaranews.com/berita/600378/indonesia-loloskan-10-atlet-pencak-silat-ke-final-kejuaraan-dunia-2017

Mahan, L. K. & Stump, S. E. Krause’s Food and Nutrition Theraphy 12th edition. USA: Elseviere; 2008.

Irianto, Djoko Pekik. Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan Olahragawan. Yogyakarta: Andi Offset; 2007.

Departemen Kesehatan. Pedoman Pelatihan Gizi Olahraga Untuk Prestasi, Jakarta: Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, Direktorat Gizi Masyarakat; 2002.

Tooth, K. Physical Activity, Somatotype and Body Composition. Summer School of the European Anthropology Association. 2007; (1)1: 197-201.

Fatmah and Y. Ruhayati. Gizi Kebugaran dan Olahraga. Bandung: Lubuk Agung: 35-50; 2010.

Supariasa, I Dewa Nyoman., Bakri, Bachyar., dan Fajar, Ibnu. Penilaian Status Gizi. Jakarta: Buku Kedokteran EGC; 2002.

Rahmawati NT. Somatotypes of Javanese soccer and volleyball players in Yogyakarta. Berk Ilmu Kedokt. 2003; 35: 157- 164.

Rahmawati NT, Budiharjo S, Ashizawa K. Somatotypes of young male athletes and non-athlete students in Yogyakarta, Indonesia. Anthropol. Sci. 2007; 115: 1-7.

Widowati A. Modal Sosial Budaya dan Kondisi Lingkungan Sehat Dalam Pembinaan Prestasi Olahraga Pelajar. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2015; 10(2): 218-226.

Rahmawati NT, dkk. Somatotypes of Children in Defferent Areas of Indonesia Jurnal Berkala Ilmu Kedokteran. 2004; 39 (4):177-18.

Widiyani. Anthropometri untuk Kedokteran, Keperawatan, Gizi, dan Olahraga. Yogyakarta: PT Citra Aji Parama; 2011.

Naruti, N.H., Kandarina, B.J.I., Farmawati, A., Penggalih, M.H.S.T. Relationship Between Percentage of Body Fat and Somatotype Athletes of Pencak Silat Combative Class Regional Training (PELATDA) Daerah Istimewa Yogyakarta. Proceeding International Seminar of Sport Culture and Achievement. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta; 2014.

Departemen Kesehatan RI. Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS). Jakarta: Depkes; 2004.

Putri, H.P. Hubungan tingkat pengetahuan gizi dengan asupan zat gizi pada body builder. Skripsi. Universitas Dipenogero Semarang; 2011.

Almatsier, S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama; 2002.

Cribb, P. J. Protein Whey A.S. dalam Nutrisi Olahraga.U.S Dairy Report Counsil; 2006.

Carter. J.E.L. The Heath-Carter Anthrpopometric Somatotype Instruction Manual. Canda : Ross Craft Surrev; 2002.

Moehji, S. Ilmu Gizi 2. Jakarta: Papas Sinar Sinanti; 2003.

Hurlock. Psikologi Perkembangan, Jakarta: Erlangga; 2003.

Haskell WL, Lee IM, Pate RR, Powell ,Blair SN, Franklin BA,. Physical activity and public health: updated recomendation for adults from the american colege of sport medicine and the american heart association. American colege of sports medicine and the american heart association. 2007;14: 23-34.

Hidayati. Kebugaran Jasmani.Yogyakarta:Jogja Global Media; 2010.

Rosyidah, Z., Andrias, D.R. Jumlah Uang Saku Dan Kebiasaan Melewatkan Sarapan Berhubungan Dengan Status Gizi Lebih Anak Sekolah Dasar. Media Gizi Indonesia. 2015; 10 (1) : 1–6.

Khumaidi, M. Gizi Masyarakat. Jakarta: Penerbit BPK Gunung Mulia ; 2007.




DOI: https://doi.org/10.35842/ilgi.v1i2.37

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2018 Ilmu Gizi Indonesia



lmu Gizi Indonesia indexed and listed by: 

Google Scholar Google Scholar    

         

Ilmu Gizi Indonesia ISSN  2580-491X   (Media Cetak) dan ISSN  2598-7844   (Media Online)

Adress: 

Ilmu Gizi Indonesia

Jalan Raya Tajem KM 1.5 Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta 55281

Telp. (0274) 4437888

Fax. (0274) 4437999

email: [email protected]/ [email protected]

Web
Analytics Made Easy - StatCounter View My Stats ILGI