Hubungan pekerjaan ayah, pendidikan ibu, pola asuh, dan jumlah anggota keluarga dengan kejadian stunting pada balita di Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang

Vinsen Belawa Lemaking, Marinda Manimalai, Herliana Monika Azi Djogo

Abstract


Latar Belakang: Balita merupakan kelompok yang rentan mengalami masalah gizi salah satunya adalah stunting. Stunting merupakan salah satu bentuk kekurangan gizi yang ditandai dengan tinggi badan menurut usia di bawah standar deviasi (<-2 SD). Setiap daerah memiliki penyebab spesifik terjadinya stunting. Kabupaten Kupang merupakan salah satu kabupaten yang menyumbang angka stunting cukup besar bagi Provinsi NTT. Tujuan: Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita di Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Data diperoleh dari kuesioner. Populasi target adalah semua orang tua yang mempunyai balita usia 12–60 bulan di Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang. Penelitian ini dilakukan selama bulan Juli 2020 dengan populasi sebesar 1002 orang dan sampel sebanyak 286 orang yang diambil dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Analisis data mengunakan uji Chi Square dan Fisher Exact. Selanjutnya dilakukan analisis multivariat dengan uji regresi logistik. Hasil: Dari hasil uji didapatkan ada hubungan antara pekerjaan ayah (p=0,003), pendidikan ibu (p=0,040), pola asuh orang tua (p=0,000), jumlah anggota keluarga (p=0,000) dengan kejadian stunting pada balita di Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang. Kesimpulan: Ada hubungan antara pekerjaan ayah, pendidikan ibu, pola asuh orang tua, jumlah anggota keluarga dengan kejadian stunting pada balita di Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang.


Keywords


stunting; pekerjaan ayah; pendidikan ibu; pola asuh; jumlah keluarga

Full Text:

PDF

References


Kusumawati E, Rahardjo S, & Sari HP. Model pengendalian faktor risiko stunting pada anak bawah tiga tahun. Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional (National Public Health Journal), 2015; 9(3):249–256.

Pusdatin. Topik utama situasi balita pendek (stunting) di Indonesia. 2018. [cited 2021 Maret]. Available from: http://www.depkes.go.id/folder/view/0 1/structure-publikasi-pusdatin-info- datin.html/.

Alfred D. Puskesmas Tarus identifikasi ratusan anak penderita stunting di Kupang Tengah. Harian Pos Kupang 24 Juli 2019 hal. 6.

Kemenkes RI. Hasil utama Riskesdas Tahun 2018. 2018. Jakarta: Kementerian Kesehatan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Koro S, Hadju V, As’ ad S, & Bahar B. Determinan stunting anak 6-24 bulan di Kabupaten Timor Tengah Selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur. Health Information, 2018;10(1): 1–10.

Boimau. Hubungan pola asuh orang tua dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Bakunase Kota Kupang [disertasi]. Universitas Citra Bangsa Kupang; 2018.

Verdial A. Studi kasus karakteristik anak baduta stunting Di Kelurahan Oenesu Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur [disertasi]. Poltekkes Kemenkes Kupang; 2019.

Lalo E. Faktor-faktor yang berhubungan dengan stunting pada balita di wilayah kerja unit pelayanan terpadu (UPT) Puskesmas Oebobo [disertasi]. (Universitas Citra Bangsa Kupang; 2017.

Ranboki B. Gambaran karakteristik keluarga anak stunting di Puskesmas Oekabiti, Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang [disertasi]. Poltekkes Kemenkes Kupang; 2019.

Murtini M dan Jamaluddin J. Faktorfaktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada anak usia 0–36 bulan. JIKP Jurnal Ilmiah Kesehatan PENCERAH, 2018; 7(2):98–104.

Swarjana IK. Metodologi penelitian kesehatan. Yogyakarta: Penerbit Andi; 2012.

Nurjanah O dan Lutfiana. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting di wilayah kerja UPT Puskesmas Klecorejo Kabupaten Madiun [disertasi]. Dissertation STIKES Bhakti Husada Mulia Madiu; 2018. http://repository.stikes-bhm.ac.id/pdf/.

Yogi BK. Hubungan pola asuh ibu dengan status gizi balita di RW VI Kelurahan Manisrejo Kecamatan Taman Kota Madiun Tahun 2017 [disertasi]. STIKES Bhakti Husada Mulia; 2017.

Kemenkes RI. Permenkes No.1995/SK/Menkes/XII/2010 tentang Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. Jakarta: Kementrian Kesehatan. Diakses dari /http://gizi.depkes.go.id/ wpcontent/uploads/2012/07/buku-skantropometri-2010.pdf/. 2011.

Rahayu RM, Pamungkasari EP, dan Wekadigunawan CSP. The biopsychosocial determinants of stunting and wasting in children aged 12-48 months. Journal of Maternal and Child Health, 2018; 3(2):105–118.

Dalimunthe SM. Gambaran faktorfaktor kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di Provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2010 [tesis]. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan; 2015.

Lestari ED, Hasanah F, Nugroho NA. Correlation between non-exclusive breastfeeding and low birth weight to stunting in children. Paediatrica Indonesiana, 2018; 58(3):123–127.

Yuliana W & Hakim BN. Darurat stunting dengan melibatkan keluarga. Sulawesi Selatan: Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia; 2019.

Kiik dan Nuwa. Stunting dengan pendekatan framework WHO. Yogyakarta: CV Gerbang Media Aksara; 2020.

Hutagalung NT. Faktor-faktor yang memengaruhi kejadian gizi kurang pada anak balita di wilayah kerja Puskesmas Glugur Kecamatan Medan Timur [tesis]. Universitas Sumatera Utara; 2016. http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/2173/.

Larasati NN dan Wahyuningsih HP. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita usia 25–59 bulan di posyandu wilayah Puskesmas Wonosari II Tahun 2017 [disertasi]. Poltekkes Kemenkes Yogyakarta; 2018.

Mugianti S, Mulyadi A, Anam AK, dan Najah ZL. Faktor penyebab anak stunting usia 25–60 bulan di Kecamatan Sukorejo Kota Blitar. Jurnal Ners dan Kebidanan (Journal of Ners and Midwifery), 2018;5(3):268–278.

Dewi AP, Ariski TN, Kumalasari D. Faktor–Faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita 24–36 bulan di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Gadingrejo Kabupaten Pringsewu. Wellness And Healthy Magazine, 2019; 1(2): 231–237.

Fatimah L. 2012. Hubungan pola asuh orang tua dengan perkembangan anak di RA Darussalam Desa Sumber Mulyo, Jogoroto, Jombang. Judul Prosiding: Seminar Nasional Competitive Advantage “Menciptakan Generasi Yang Berdaya Saing”. Jombang: Universitas Pesantren Tinggi Darul 'Ulum; 2012.1(1) [diakses dari https://journal.unipdu.ac.id/index.php/seminas]

Sari R & Sulistianingsih A. Faktor determinan yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita di Kabupaten Pesawaran Lampung. Jurnal Wacana Kesehatan, 2017; 2(2): 208–218.

Suardianti NPSD. Hubungan pola asuh orang tua dengan kejadian stunting pada balita usia 24–59 bulan di Desa Singakerta Kecamatan Ubud Gianyar Tahun 2019 [disertasi]. Politeknik Kesehatan Kemenkes Denpasar Jurusan Keperawatan; 2019.

Rahmayana R. Hubungan pola asuh ibu dengan kejadian stunting anak usia 24–59 bulan di Posyandu Asoka II wilayah Pesisir Kelurahan Barombong Kecamatan Tamalate Kota Makassar Tahun 2014 [disertasi]. Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar; 2014.




DOI: https://doi.org/10.35842/ilgi.v5i2.254

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2022 Ilmu Gizi Indonesia

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

lmu Gizi Indonesia indexed and listed by: 

Google Scholar Google Scholar    

         

Ilmu Gizi Indonesia ISSN  2580-491X   (Media Cetak) dan ISSN  2598-7844   (Media Online)

Adress: 

Ilmu Gizi Indonesia

Jalan Raya Tajem KM 1.5 Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta 55281

Telp. (0274) 4437888

Fax. (0274) 4437999

email: [email protected]/ [email protected]

Web
Analytics Made Easy - StatCounter View My Stats ILGI