Hubungan konsumsi serat dan indeks massa tubuh dengan hiperkolesterolemia di pos pembinaan terpadu (posbindu) untuk penyakit tidak menular Kabupaten Kulon Progo Yogyakarta

Nur Ifani Shafira, Rr Dewi Ngaisyah, Hesti Yuningrum

Abstract


Latar Belakang: Prevalensi penyakit jantung di Indonesia menurut diagnosis dokter pada semua umur sebesar 1,5% dan Provinsi DIY masuk ke dalam tiga besar persentase tertinggi. Penyakit jantung menempati urutan ke˗lima penyebab kematian terbanyak di Kulon Progo. Salah satu faktor risiko penyakit jantung koroner (PJK) adalah hiperkolesterolemia. Sementara itu, konsumsi serat dan indeks massa tubuh (IMT) merupakan faktor risiko hiperkolesterolemia. Data di Puskesmas Pengasih II menunjukkan hanya sebanyak 90 kepala keluarga atau KK (18,1%) dari 498 KK yang makan buah dan sayur atau makanan berserat. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2013, IMT penduduk dewasa (>18 tahun) di Kabupaten Kulon Progo terdata kurus 17,8%, normal 60,6%, status gizi lebih sebesar 10,7%, dan obesitas 10,9%. Tujuan: Mengetahui hubungan konsumsi serat dan IMT dengan hiperkolesterolemia di Dusun Kopat, Desa Karangsari,  kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Metode: Desain penelitian adalah cross sectional. Subjek penelitian adalah masyarakat berusia ≥40 tahun sebanyak 58 orang. Teknik sampling adalah purposive sampling. Instrumen penelitian berupa cholesterol rapid test, kuesioner SQFFQ, timbangan berat badan, dan microtoice. Analisis data menggunakan uji Chi Square dan prevalence ratio (PR) untuk mengetahui besarnya risiko. Hasil: Konsumsi serat (p=0,002; PR=2,42) dan IMT (p=0,019; PR=2,01) berhubungan signifikan dengan kejadian hiperkolesterolemia. Kesimpulan: Ada hubungan antara konsumsi serat dan IMT dengan hiperkolesterolemia.


Keywords


hiperkolesterolemia; konsumsi serat; indeks massa tubuh; penyakit tidak menular

Full Text:

PDF

References


Kementerian Kesehatan. Penyakit Tidak Menular PTM Penyebab Kematian Terbanyak di Indonesia 2011. Available from: https://www.kemkes.go.id/.

World Health Day 2017. Available from: https://www.who.int/cardiovascular_diseases/world-heart-day-2017/en/.

Kementerian Kesehatan. Hasil Utama Riskesdas 2018. Available from: https://www.kemkes.go.id/.

Dinas Kesehatan DIY. Profil Kesehatan DI Yogyakarta Tahun 2017. Available from: www.dinkes.jogjaprov.go.id.

Hatma RD. Sosial Determinan Dan Faktor Risiko Kardiovaskular (Analisa Data Sekunder Riskesdas 2007). Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan Penyakit Tidak Menular. 2. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2012. p.1-41.

Anies. Kolesterol & Penyakit Jantung Koroner: Solusi Pencegahan dari Aspek Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta: ArRuzz Media; 2015.

Fairudz A & Nisa K. Pengaruh Serat Pangan terhadap Kadar Kolesterol Penderita Overweight. Majority 2015;4(8):121-6.

Soleha M. Kadar Kolesterol Tinggi dan Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Kadar Kolesterol Darah. Jurnal Biotek Medisiana Indonesia. 2012;1(2):85-92.

Yusuf RN, Ibrahim. Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) Dengan Kadar Kolesterol Pada Remaja. Jurnal Kesehatan Saintika Meditory. 2018;1(2):50-6.

Lemeshow S, Hoswer Jr DW, Klar JL SK. Besar Sampel dalam Penelitian Kesehatan. In: Pramono D, editor. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press; 1997.

Kusharto CM. Serat Makanan Dan Peranannya Bagi Kesehatan. Jurnal Gizi dan Pangan. 2006;1(2):45-54.

Kementerian Kesehatan. Peraturan Menteri Kementerian Kesehatan Nomor 41 Tahun 2014. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2014.

National Institutes Of Health. NCEP (National Cholesterol Education Program) ATP III: Public Health Service National Institutes of Health National Heart, Lung, and Blood Institute; 2001.

Rusilanti. Kolesterol Tinggi Bukan untuk Ditakuti. Jakarta Selatan: FMedia (Imprint AgroMedia Pustaka); 2014.

Musdalifa NR, Wicaksono S, & Tien. Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Kadar Kolesterol Total pada Staf dan Guru SMA Negeri 1 Kendari. Jurnal Medula. 2017;4(2):361-7.

Maryati H & Praningsih S. Karakteristik Peningkatan Kadar Kolesterol Darah Penderita Hiperkolesterolemia Di Dusun Sidomulyo Desa Rejoagung Kecamatan Ploso Kabupaten Jombang. 2018;4(1):24-30.

Harlinawati Y. Terapi Jus Untuk Kolesterol Plus Ramuan Herbal. Jakarta: Puspa Swara; 2006.

Sari N, Ahmad A, & Arnisam. Asupan Serat dan Kejadian Hiperkolesterolemia Pada Guru SD Di Kecamatan Ulee Kareng Banda Aceh. Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes. 2014;7(2):207-12.

Iswanto Y, Pangastuti R, Ermamilia A. Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT), Usia Dan Kadar Glukosa Darah Dengan Kadar Kolesterol Total Dan Trigliserida Pada Anggota Tni Au Di RSPAU Dr S.Hardjolukito Yogyakarta: Universitas Alma Ata Yogyakarta; 2017.

Ranasinghe C, Gamage P, Katulanda P, Andraweera N, Thilakarathne S, Tharanga P. Relationship between Body mass index (BMI) and body fat percentage, estimated by bioelectrical impedance, in a group of Sri Lankan adults: a cross sectional study. BMC Public Health. 2013;13(1):797.

Nilawati S, Krisnatuti D, Mahendra B, Djing OG. Care Your Self : Kolesterol. Jakarta: Penebar Plus; 2008.




DOI: https://doi.org/10.35842/ilgi.v4i1.160

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2020 Ilmu Gizi Indonesia

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

lmu Gizi Indonesia indexed and listed by: 

Google Scholar Google Scholar    

         

Ilmu Gizi Indonesia ISSN  2580-491X   (Media Cetak) dan ISSN  2598-7844   (Media Online)

Adress: 

Ilmu Gizi Indonesia

Jalan Raya Tajem KM 1.5 Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta 55281

Telp. (0274) 4437888

Fax. (0274) 4437999

email: ilgi@respati.ac.id/ redaksiilgi@gmail.com

Web
Analytics Made Easy - StatCounter View My Stats ILGI