Perilaku higiene dan sanitasi meningkatkan risiko kejadian stunting balita usia 12-59 bulan di Banten

Dewi Khairiyah, Adhila Fayasari

Abstract


Latar belakang: Stunting merupakan salah satu keadaan kurang gizi yang masih menjadi masalah di negara berkembang. Stunting disebabkan oleh banyak faktor terutama terkait dengan lingkungan. Tujuan: Menganalisis hubungan antara higiene dan sanitasi dengan kejadian stunting pada balita usia 12-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Mandala, Banten. Metode: Penelitian ini menggunakan desain case control, melibatkan balita usia 12-59 bulan sebanyak 41 balita stunting (TB/U <2 SD) dan 41 balita dengan status gizi normal (TB/U 2≤ x ≤2 SD) di wilayah kerja Puskesmas Mandala. Penelitian ini dilakukan pada Januari sampai Februari 2019 dan telah mendapatkan Surat Kelaikan Etik dari Komite Etik Poltekkes Kemenkes Jakarta II dengan nomor: LB.02.01/I/KE/L/021/2019. Data dikumpulkan dengan alat bantu kuesioner perilaku higiene dan kuesioner sanitasi lingkungan. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji Chi Square dan Spearman Correlation dengan derajat kemaknaan 95% (p<0,05). Hasil: Subjek dengan higiene yang buruk mempunyai risiko terjadi stunting (p=0,000; OR=27,28), begitu pula sanitasi lingkungan yang buruk memiliki korelasi positif dan berkekuatan sedang dengan terjadinya stunting (p=0,000; r=0,511). Kelompok balita stunting cenderung memiliki perilaku higiene dan kondisi sanitasi lingkungan yang lebih buruk daripada kelompol tidak stunting. Kesimpulan: Ada hubungan yang bermakna antara perilaku higiene dan sanitasi lingkungan dengan kejadian stunting pada balita usia 12-59 bulan.


Keywords


balita; stunting; higiene; sanitasi

Full Text:

PDF

References


UNICEF, WHO, & World Bank Group. Levels and trends in child malnutritions. https://www.who.int/nutgrowthdb/jme_brochoure2017.pdf. Akses 24 November 2019.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Buku saku pemantauan status gizi (PSG) tahun 2017. http://www.kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/Buku-SakuNasional-PSG-2017_975.pdf. Akses 24 Juni 2019.

Bloem MW, de Pee S, Hop TL, Khan NC, Laillou A et al. Key strategies to durther reduce stunting in Southeast Asia: Lesson from the ASEAN countries workshop. Food and Nutrition Bulletin. 2013; 34(2) supplement.

Anindita P. Hubungan tingkat pendidikan ibu, pendapatan keluarga, kecukupan protein & zinc dengan stunting (pendek) pada balita usia 6-5 bulan di Kecamatan Tembalang Kota Semarang). Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro. 2012; 1(2).

Kusumawati E. Rahardjo S, & Sari HP. Model of stunting risk factor control among children under three years old. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. 2015; 9(3).

Oktarina Z, Sudiarti T. Faktor risiko stunting pada balita (24-59 bulan) di Sumatera. Jurnal Gizi dan Pangan. 2013; 8(3).

Rah JH, Cronin AA, Badgaiyan B, Aguayo VM, Coates S et al. Household sanitation and personal hygiene practices are associated with child stunting in rural India: a cross-sectional analysis of surveys. BMJ Journals. 2015; 5(2).

Cahyono F, Manongga SP, dan Picauly I. Faktor penentu stunting anak balita pada berbagai zona ekosistem di Kabupaten Kupang. Jurnal Gizi dan Pangan. 2016. 11(1).

Laporan Puskesmas Mandala. Laporan Puskesmas Mandala tahun 2017. Banten: Dinas Kesehatan Kabupaten Banten; 2018.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta: Balitbang Kemenkes RI; 2013.

Desyanti C, Nindya TS. Hubungan riwayat penyakit diare dan praktik higiene dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Simolawang, Surabaya. Amerta Nutrition. 2017; 1(3).

Johri M., Sylvestre MP, Koné GK, Chandra D. Subramanian SV. Effects of improved drinking water quality on early childhood grow thin rural Uttar Pradesh, India: A propensity-score analysis. PLoS One. 2019; 14, 1–16.

Sinatrya AK, Muniroh L. Hubungan faktor water, sanitation, and hygiene (WASH) dengan stunting di wilayah kerja Puskesmas Kotakulon, Kabupaten Bondowoso. Amerat Nutr. 2019; 164-174.

Torlesse H, Cronin AA, Sebayang SK, dan Nandy R. Determinans of stunting in Indonesian children: Evidance from crosssectional survey indicate a prominent role for the water, sanitation, and hygiene sector in stunting reduction. BMC Public Health. 2016; 16(1).

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2010.

Hastuti D, Sebho K, Lamawuran YL. Hubungan karakteristik sosial ekonomi rumah tangga dengan pemenuhan hak anak di wilayah dampingan Plan International Indonesia Program Unit Sikka, Nusa Tenggara Timur. JIKK. 2010; 3(2), 154-163.

Hasanah I & Susanti H. Does water and saniation effects on children’s physical development? Evidence from Indonesia Family life Survey (IFLS) 2014. E3S Web of Conference 74, 09007,2018.https://www.researchgate.net/publication/329600936_Does_water_and_sanitation_effects_on_children’s_physical_development_Evidence_from_Indonesia_Family_life_Survey_IFLS_2014 Akses 24 November 2019.

Putri DS & Sukandar D. Keadaan rumah, kebiasaan makan, status gizi, dan status kesehatan balita di Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor. J Gizi Pangan. 2012; 7(3), 163-168.

Raharja UMP, Waryana, Sitasari A. Status ekonomi orang tua dan ketahanan pangan keluarga sebagai faktor risiko stunting pada balita di Desa Bejiharjo. Ilmu Gizi Indonesia. 2019; 3(1), 73-82.

Rahayu VI, Susanto N, Fitriani A. Determinan kejadian stunting pada

balita di Desa Wukirsari, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Yogyakarta. Ilmu Gizi Indonesia. 2019; 3(1), 53-58.

Budge S, Parker AH, Hutching PT, Garbutt C. Enviromental enteric dysfunction and child stunting. Nutr Rev App. 2019; 77(4), 240-253.




DOI: https://doi.org/10.35842/ilgi.v3i2.137

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2020 Ilmu Gizi Indonesia

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

lmu Gizi Indonesia indexed and listed by: 

Google Scholar Google Scholar    

         

Ilmu Gizi Indonesia ISSN  2580-491X   (Media Cetak) dan ISSN  2598-7844   (Media Online)

Adress: 

Ilmu Gizi Indonesia

Jalan Raya Tajem KM 1.5 Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta 55281

Telp. (0274) 4437888

Fax. (0274) 4437999

email: ilgi@respati.ac.id/ redaksiilgi@gmail.com

Web
Analytics Made Easy - StatCounter View My Stats ILGI