Asupan gula sederhana sebagai faktor risiko obesitas pada siswa-siswi sekolah menengah pertama di Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan

Iin Fatmawati

Abstract


Latar Belakang: Obesitas adalah keadaan peningkatan berat badan akibat adanya penimbunan lemak tubuh yang berlebihan. Kecenderungan terjadinya obesitas berkaitan dengan pola konsumsi makan, status sosial dan ketidakseimbangan aktivitas tubuh. Salah satu pola makan yang terkait dengan obesitas adalah tingginya asupan gula sederhana. Gula sederhana banyak terdapat di dalam makanan dan minuman yang manis. Remaja saat ini cenderung lebih senang mengonsumsi makanan dan minuman yang manis. Obesitas pada masa anak-anak dan remaja akan meningkatkan risiko obesitas pada usia dewasa. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi asupan gula sederhana sebagai faktor risiko terjadinya obesitas pada siswa-siswi sekolah menengah pertama. Metode: Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kasus kontrol. Dari hasil perhitungan sampel, subjek pada penelitian ini didapatkan sebanyak 168 siswa-siswi sekolah menengah pertama di Kecamatan Pamulang Kota Tangerang Selatan, 84 siswasiswi mengalami obesitas dan 84 siswa-siswi dengan berat badan normal. Data asupan gula sederhana diambil menggunakan SQFFQ (Semi-Quantitative Food Frequency Questionaire). Hasil: Hasil analisis menunjukkan bahwa tingginya asupan gula sederhana memberikan kontribusi terhadap terjadinya obesitas pada siswa-siswi sekolah menengah pertama di Kecamatan Pamulang Kota Tangerang Selatan dengan nilai OR=5,7 dan p<0,001. Dengan demikian tingginya asupan gula sederhana meningkatkan risiko 5,7 kali terhadap terjadinya obesitas pada siswa-siswi sekolah menengah pertama di Kecamatan Pamulang Kota Tangerang Selatan. Kesimpulan: Tingginya asupan gula sederhana merupakan faktor risiko terjadinya obesitas pada siswa-siswi sekolah menengah pertama di Kecamatan Pamulang Kota Tangerang Selatan.

Keywords


gula sederhana; obesitas; pola konsumsi makan; siswa-siswi sekolah menengah pertama

Full Text:

PDF

References


Rimbawan & Siagian A. Indeks glikemik pangan. Jakarta: Penebar Swadaya; 2004.

Misnadiarly. Obesitas sebagai faktor beberapa penyakit. Edisi I. Jakarta: Pustaka Obor Populer; 2007.

Feeley AB, Norris SA. Added sugar and dietary sodium intake from purchased fast food, confectionery, sweetened beverages and snacks among Sowetan adolescents. The South African Journal of Child Health. 2014;8(3):88-91.

Hasdianah, Siyoto HS, Peristyowati Y. Gizi, pemantapan gizi, diet & obesitas. Yogyakarta: Nuha Medika; 2013.

Balitbang Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Riset kesehatan dasar. Jakarta: Balitbang Kementrian Kesehatan Republik Indonesia; 2010.

Balitbang Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Riset kesehatan dasar. Jakarta: Balitbang Kementrian Kesehatan Republik Indonesia; 2013.

Johnson RJ, Sanchez-Lozada LG, Nakagawa T. The effect of fructose on renal biology and disease. Journal of the American Society of Nephrology. 2010;21(12):2036-9.

Mirmiran P, Yuzbashian E, Asghari G, Hosseinpour-Niazi S, Azizi F. Consumption of sugar-sweetened beverage is associated with incidence of metabolic syndrome in Tehranian children and adolescents. Nutrition & Metabolism. 2015;12(1):25.

Johnson KR, Appel JL, Brands M, Howard VB, Lefevre M, et al. Dietary sugar intake & cardiovascular health. Circulation. 2009;120:1011–1020

Malik VS, Schulze MB, Hu FB. Intake of sugar-sweetened beverages and weight gain: a systematic review. The American Journal of Clinical Nutrition. 2006;84(2):274-88.

Choo VL, Ha V, Sievenpiper JL. Sugars and obesity: is it the sugars or the calories?. Nutrition Bulletin. 2015;40(2):88-96.

Wasserman L. Fructose is a ‘Simple’Sugar; 2009.

Katan MB, De Ruyter JC, Kuijper LD, Chow CC, Hall KD, Olthof MR. Impact of masked replacement of sugarsweetened with sugar-free beverages on body weight increases with initial BMI: secondary analysis of data from an 18 month double-blind trial in children. PloS One. 2016;11(7):e0159771.

Prahastuti S. Konsumsi fruktosa berlebihan dapat berdampak buruk bagi kesehatan manusia. Jurnal Kedokteran Maranatha. 2012;10(2):pp-174.

Rabaity A, Sulchan M. Konsumsi gula sederhana dan aktivitas fisik sebagai faktor risiko kejadian hipertensi obesitik pada remaja awal. Journal of Nutrition College. 2012;1(1):185-91.

Bray GA, Popkin BM. Calorie‐sweetened beverages and fructose: what have we learned 10 years later. Pediatric Obesity. 2013;8(4):242-8.




DOI: https://doi.org/10.35842/ilgi.v2i2.113

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2019 Ilmu Gizi Indonesia

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

lmu Gizi Indonesia indexed and listed by: 

Google Scholar Google Scholar    

         

Ilmu Gizi Indonesia ISSN  2580-491X   (Media Cetak) dan ISSN  2598-7844   (Media Online)

Adress: 

Ilmu Gizi Indonesia

Jalan Raya Tajem KM 1.5 Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta 55281

Telp. (0274) 4437888

Fax. (0274) 4437999

email: ilgi@respati.ac.id/ redaksiilgi@gmail.com

Web
Analytics Made Easy - StatCounter View My Stats ILGI