Modifikasi ekstraksi serat ubi jalar dengan penambahan arang aktif

Puspita Mardika Sari

Abstract


Latar Belakang: Ekstrak serat ubi jalar (ESU) terbukti mengandung oligosakarida jenis FOS  dan  raffnosa  serta mampu meningkatkan  imunitas  dan meningkatkan  komposisi  bakteri menguntungkan Bifdobacterium sp. dan Lactobacillus sp. Namun demikian, potensi prebiotik dari ekstrak tersebut belum optimal. Hal ini disebabkan karena ESU masih mengandung pati dan senyawa karbohidrat sederhana yang relatif tinggi sehingga dapat dimanfaatkan oleh bakteri patogen seperti Clostridium sp. Salah satu agensia yang berpotensi untuk meningkatkan efektivitas ekstraksi adalah arang aktif karena kemampuannya mengikat senyawa monosakarida dan disakarida.  Tujuan:  mengetahui  pengaruh  modifkasi ekstraksi  serat  ubi  jalar  dengan penambahan arang aktif guna meningkatkan potensi prebiotik dari ubi jalar. Metode: ESU diekstrak dari ubi jalar segar dengan menggunakan dua metode yaitu ekstraksi etanol 80% sebagai kontrol  (ESU1) dan modifkasi ekstraksi etanol 80% dengan penambahan arang aktif  (ESU2). Kandungan serat dari ESU diukur melalui analisis kadar serat. Efektiftas proses ekstraksi diukur dengan analisis kadar sukrosa (disakarida) dan kadar gula reduksi (monosakarida). Hasil: tidak ada perbedaan kadar serat dan glukosa antara ESU2 dan ESU1. Kadar sukrosa dan gula total pada ESU2 lebih rendah dibandingkan ESU1, namun demikian perbedaan ini tidak signifkan (p>0,05). Kesimpulan: Penambahan arang aktif tidak memberikan pengaruh terhadap kadar serat ESU maupun efektiftas proses ekstraksi dibuktikan dengan perbedaan yang tidak signifkan pada kadar gula total, kadar glukosa, dan kadar sukrosa. Diduga hal ini disebabkan oleh kemampuan arang aktif dalam menyerap senyawa organik seperti fenol. Kemampuan penyerapan monosakarida dan disakarida menurun karena arang aktif menjadi jenuh oleh etanol 80%.

 


Keywords


Serat Ubi Lalar; Prebiotik; Arang Aktif; Ekstraksi

Full Text:

PDF

References


Roberfroid M. Prebiotics: The Concept Revisited 1, 2. J. Nutr. 2007; 137: 830S–837S.

Shin HS & Ustunol Z. Carbohydrate composition of honey from different floral sources and their influence on growth of selected intestinal bacteria _ An in vitro comparison. Food Res. Int. 2005; 38: 721–728.

Lesmanawati W, Widanarni, Sukenda & Purbiantoro W. Potensi Ekstrak Oligosakarida Ubi Jalar sebagai Prebiotik Bakteri Probiotik Akuakultur ( The Potential of Sweet Potato Oligosaccharide Extract as Aquaculture Probiotic Bacteria Prebiotic ) Program Diploma , Institut Pertanian Bogor.wida.lesmana@yahoo.com. J. Sains Terap. 2013; 3: 21–25.

Badan Pusat Statistik. Produktivitas Ubi Jalar Menurut Provinsi (2017). Diakses pada https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/884 pada tanggal 21 Juli 2017.

Harmayani E, Lestari LA, Sari PM & Gardjito M. in Sustainability Challenges in the Agrofood Sector (ed. Bhat, R.) 119–149; John Wiley and Sons; 2017.

Saleh N, Rahayuningsih S & Adie M M. Peningkatan produksi dan kualitas umbi-umbian (2013). Makalah. Diakses pada http://www.opi.lipi.go.id/data/1228964432/data/13086710321320847438.makalah.pdf pada tanggal 21 Juli 2017

Lestari LA, Heparis M, Ekandaru N, Iravati S & Harmayani E. Peningkatan aktivitas fagositosis dan produksi nitrit oksida pada makrofag peritoneum tikus Sprague Dawley yang diberi Lactobacillus plantarum Mut7 dan ekstrak serat ubi jalar. J. Gizi Klin. Indones. 2012; 9: 64–72.

Haryati T, Suprijati & Susana I. Senyawa Oligosakarida Dari Bungkil Kedelai Dan Ubi Jalar Sebagai Prebiotik Untuk Ternak (Oligosaccharide from Soybean Meal and Sweet Potato as Prebiotic for Livestock ). Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2010, 511–518. Diakses pada http://peternakan.litbang.pertanian.go.id/fullteks/semnas/pro10-75.pdf?secure=1 pada tanggal 21 Juli 2017

Lestari LA, Soesatyo M, Iravati S & Harmayani E. Characterization of Bestak sweet potato ( Ipomoea batatas ) variety from Indonesian origin as prebiotic. Int. Food Res. J. 2013; 20: 2241–2245.

Sari PM, Harmayani E, Widada J & Lestari LA. Pengaruh Diet Lactobacillus plantarum Mut7 dan Tepung Ubi Jalar Kaya Serat terhadap Keragaman Komunitas Bakteri Digesta Tikus Sprague Dawley. Phillipines Association of Food Technology; 2015.

Morales V, Corzo N & Sanz M. HPAEC-PAD oligosaccharide analysis to detect adulterations of honey with sugar syrups. Food Chem. 2008; 107: 922–928.

Lempang M. Pembuatan dan Kegunaan Arang Aktif. Info Tek. EBONI Balai Penelit. Kehutan. Makasar 2014; 11: 65–80.

Fatriani. Pengaruh Konsentrasi dan Lama Perendaman Arang Aktif Tempurung Kelapa terhadap Kadar Fe dan Air Gambut. (2009). Laporan Hasil Penelitian Fakultas Kehutanan Jurusan Teknologi Hasil Hutan Universitas Lambung Mangkurat. Diakses pada http://eprints.ulm.ac.id/57/1/Penelitian%20Arang%20Aktif.pdf pada tanggal 21 Juli 2017.

Badan Litbang Pertanian. Arang Aktif Meningkatkan Kualitas Lingkungan. 2011. p.10–12.

Sunandar NHN, Wirawan T & Gunawan R. Adsorpsi Fenol Oleh Arang Aktif dari Ampas Kopi. J. Kim. Mulawarman 2012; 9: 1693–5616.




DOI: https://doi.org/10.35842/ilgi.v1i1.10

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2017 Ilmu Gizi Indonesia



lmu Gizi Indonesia indexed and listed by: 

Google Scholar Google Scholar    

         

Ilmu Gizi Indonesia ISSN  2580-491X   (Media Cetak) dan ISSN  2598-7844   (Media Online)

Adress: 

Ilmu Gizi Indonesia

Jalan Raya Tajem KM 1.5 Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta 55281

Telp. (0274) 4437888

Fax. (0274) 4437999

email: ilgi@respati.ac.id/ redaksiilgi@gmail.com

Web
Analytics Made Easy - StatCounter View My Stats ILGI