Status berat badan lahir rendah dengan kejadian stunting pada balita di Desa Sukadadi, Lampung

Marantika Tri Utami, Endang Nur Widiyaningsih

Abstract


Latar Belakang: Stunting masih menjadi permasalahan gizi yang terus diupayakan penyelesaiannya di Indonesia dan negara lain. Prevalensi stunting di  Puskesmas Gedong Tataan tahun 2020 sebesar 30,3% dan berada di atas angka provinsi Lampung yaitu 27,28% dan masih jauh dari target nasional (14%). Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) sering dikaitkan dengan stunting. Bayi BBLR juga memiliki pertumbuhan linear yang tidak optimal khususnya di usia enam bulan pertama karena harus mengejar keterlambatan tumbuh akibat BBLR. Tujuan: Mengetahui BBLR sebagai faktor risiko kejadian stunting pada balita usia 0–59 bulan di Desa Sukadadi Lampung. Metode: Metode yang digunakan yaitu Case Control dengan sampel balita sebanyak 37 balita dari masing-masing kelompok. Pengambilan sampel dengan cara matching kelompok case dan control menggunakan purposive sampling. Uji statistik menggunakan Fisher Exact. Hasil: Proporsi Balita stunting yang memiliki riwayat BBLR yaitu 16,2%. Hasil uji statistik Nilai OR 2,194 (95% CI=1,692–2,844) dan diartikan bahwa kejadian stunting berisiko 2,194 kali lebih besar terjadi pada balita dengan riwayat BBLR dibandingkan balita dengan berat lahir normal. Kejadian BBLR merupakan faktor risiko terjadinya stunting pada balita di Desa Sukadadi, Lampung. Kesimpulan: Kejadian BBLR merupakan faktor risiko atau faktor predictor dari kejadian stunting di Desa Sukadadi, Lampung.

Keywords


berat badan lahir rendah; stunting; balita; status gizi

Full Text:

PDF

References


WHO. Child Stunting Data Visualization Dashboard [Internet]. World Health Organization. 2018 [cited 2023 Feb 9]. Available from: ttp://apps.who.int/gho/data/node.sdg. 2-2-viz-1?lang=en

Kementerian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar 2013. Kemenkes RI. 2013.

Kementerian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar 2018. Kemenkes RI. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. 2018.

Biro Perencanaan dan Anggaran. Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Tahun 2020-2024. Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan. 2020.

Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan No. 2 Tahun 2020 Tentang Standar Antropometri Anak. Kementerian Kesehatan RI Indonesia. 2020.

Lestari ED, Hasanah F, Nugroho NA. Correlation between non-exclusive breastfeeding and low birth weight to stunting in children. Paediatr Indones. 2018 Jun 8;58(3):123–127.

Fitri. Berat lahir sebagai faktor dominan terjadinya stunting pada balita (12–59 Bulan) di Sumatera (Analisis Data Riskesdas 2010). Jurnal Photon. 2013;4(1):77–88.

Wijayanti EE. Hubungan antara BBLR, ASI esklusif dengan kejadian stunting pada balita usia 2-5 tahun. Jurnal Kesehatan dr. Soebandi. 2019;7(1):36–41.

Swathma D, Lestari H, Ardiansyah RT. Analisis faktor risiko BBLR, panjang badan bayi saat lahir dan riwayat imunisasi dasar terhadap kejadian stunting pada balita usia 12-36 bulan di wilayah kerja Puskesmas Kandai Kota Kendari tahun 2016. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat. 2016;1(3):1–10.

Murti FC, Suryati, Oktavianto E. Hubungan berat badan lahir rendah (BBLR) dengan kejadian stunting pada balita usia 2-5 tahun di Desa Umbulrejo, Ponjong, Gunung Kidul. Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan. 2020 Dec 11;16(2):52–60.

Picauly Intje, T, Toy SM. Analisis Determinan dan Pengaruh Stunting Terhadap Prestasi Belajar Anak Sekolah di Kupang dan Sumba Timur, NTT. Jurnal Gizi dan Pangan. 2013;8(1):55–62.

Cusick S, Georgieff M. The first 1000 days of life: the brain’s window of opportunity. UNICEF. 2013. Available from: https://www.unicef-irc.org/article/958-the-first-1000-days-of-life-the-brains-window-of-opportunity.html#:~:text=The%20first%201%2C000%20days%20of%20life%20%2D%20the%20time%20spanning%20roughly,across%20the%20lifespan%20are%20established

Hidayat MS, Pinatih GNI. Prevalensi stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Sidemen Karangasem. E-Jurnal Medika [Internet]. 2017;6(7):1–5. Available from: http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum

Setyawati VAV. Kajian stunting berdasarkan umur dan jenis kelamin di Kota Semarang. In: University Research Colloquium (URECOL). Surakarta: Proceeding of the 7th University Research Colloqium 2018; 2018. p. 834–8.

Septikasari M, Akhyar M, Wiboworini B. Effect of gestational biological, social, economic factors on undernutrition in infants 6-12 months in Cilacap. Indonesian Journal of Medicine [Internet]. 2016;01(03):183–194. Available from: http://www.theijmed.com/index.php?journal=theijmed&page=article&op=view&path%5B%5D=29&path%5B%5D=36

Utami NH, Rachmalina R, Irawati A, Sari K, Rosha BC, Amaliah N, et al. Short birth length, low birth weight and maternal short stature are dominant risks of stunting among children aged 0-23 months: evidence from Bogor Longitudinal Study on Child Growth and Development, Indonesia. Malays J Nutr [Internet]. 2018;24(1):11–23. Available from: www.nutriweb.org.my

Imaniyah E, Jayatmi I. Determinan kejadian infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada balita. Jurnal Ilmiah Kebidanan Indonesia. 2019;9(1):18–25.

Oktavia S, Widajanti L, Ronny A. Faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi buruk pada balita di Kota Semarang tahun 2017 (studi di Rumah Pemulihan Gizi Banyumanik Kota Semarang). Jurnal Kesehatan Masyarakat [Internet]. 2017;5(3):186–192. Available from: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Kusumawati MRD, Marina R, Wuryaningsih CE. Low birth weight as the predictors of stunting in children under five years in Teluknaga Sub District Province of Banten 2015. In: KnE Life Sciences. Knowledge E; Symposium Proceeding 2019. p. 284.

Savita R, Amelia F. The relationship of maternal employment, gender, and ASI eklusif with incident of stunting in toddler aged 6-59 months in South Bangka. Jurnal Kesehatan Poltekkes Kemenkes RI Pangkalpinang. 2020;8(1):1–8.

Rahmawati VE, Pamungkasari EP, Murti B. Determinants of stunting and child development in Jombang District. Journal of Maternal and Child Health [Internet]. 2018;03(01):68–80. Available from: http://thejmch.com/index.php?journal=thejmch&page=article&op=view&path%5B%5D=81&path%5B%5D=91

Wit JM. Catch-Up growth: definition, mechanism, and models. Article in Journal of Pediatric Endocrinology & Metabolism [Internet]. 2002;15(5):1229–1241. Available from: https://www.researchgate.net/publication/10965582

Jorge A al, Grimberg A, Dattani MT, Baron J. Disorders of Childhood Growth. Sperling Pediatric Endocrinology. 2021;299–359. Available from: https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/B9780323625203000117

Kemenkes RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 51 tahun 2016 tentang Standar Produk Suplementasi Gizi. Kementerian Kesehatan RI Indonesia; 2016.




DOI: https://doi.org/10.35842/ilgi.v6i2.352

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2023 Ilmu Gizi Indonesia

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

lmu Gizi Indonesia indexed and listed by: 

Google Scholar Google Scholar    

         

Ilmu Gizi Indonesia ISSN  2580-491X   (Media Cetak) dan ISSN  2598-7844   (Media Online)

Adress: 

Ilmu Gizi Indonesia

Jalan Raya Tajem KM 1.5 Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta 55281

Telp. (0274) 4437888

Fax. (0274) 4437999

email: ilgi@respati.ac.id/ redaksiilgi@gmail.com

Web
Analytics Made Easy - StatCounter View My Stats ILGI